Penyesalan yang berujung kebahagiaan

Kalian tau, beruntunglah kalian yang pernah merasakan hidup jauh dari orangtua. karna kenapa? itu artinya kalian sudah lebih banyak belajar tentang kehidupan tanpa disadari.Hidup dengan banyak orang yang memiliki karakter yang berbeda beda itu tidak mudah loh. Buat orang orang tertentu yang "hidupnya lebih beruntung", mereka bisa sadar bahwa kasih sayang dan teman itu tidak bisa dibeli dan lebih berharga dibandingkan uangnya itu. 
Selanjutnya,hidup jauh dari orantua itu mengajarkan kita (selanjutnya ,'saya') untuk bisa menyelesaikan masalah kita sendiri,tanpa bantuan orantua dan guru pembimbing. 
Satu pengalaman saya dalam hidup jauh dari orangtua, saya dibiarkan bebas memilih jalan hidup saya. Jalan hidup yang saya maksud adalah kemana saya akan tertuju? pada kebaikan atau keburukan? menggapai cita-cita atau membiarkannya? lebih baik dari sebelumnya atau justru lebih buruk? ya,semua itu pilihan. saya bisa memilih semua jalan hidup saya ini tanpa orangtua saya ketahui,bahkan ketika saya memilih jalan yang burukpun mereka tidak akan mengetahuinya. Bahagaimana caranya? ya gampang, saya hanya tinggal cerita yang baik-baik saja pada mereka. dan merekapun akan percaya,tanpa banyak pertanyaan.
Namun saya sadar bahwa hal itu tidak boleh saya lakukan. yaaa,karena saya mempunyai prinsip apapun yang saya lakukan di hari ini, sekecil apapun itu pasti akan ada pengaruhnya di kehidupan yang sesungguhnya kelak. Saya harus bisa bertanggung jawab atas apa yang sudah saya lakukan saat ini, atas apa yang sudah saya pilih. Saat ini saya sudah tidak menyesali keadaan saya yang harus meneruskan sekolah di sebuah boarding school yang sudah saya tempati sejak SMP. Saya sudah tidak menyesal memiliki teman teman seperti kalian. saya senang bisa berjumpa dengan teman teman SMP saya kembali, saya senang bisa hidup bersama mereka lagi.
Jujur saja, pada awal saya masuk SMA dan saya tau bahwa saya akan meneruskan di tempat yang sama itu ada sebuah penyesalan yang amat besar. Hingga saya menjelek jelekan diri saya sendiri. Yap, saya merelakan MAN 2 Malang hanya untuk sebuah wisuda di SMP yang aahhh kalo saya tau wisuda yang hanya begitu saja, saya akan meninggalkan wisuda itu dan memilih pergi ke Malang untuk mengikuti tes disana, dan akhirnya sekolah disana. Ya,kalian tau apa yang terjadi di wisuda itu?banyak teman teman saya yang tidak menghadirinya. Tapi, saya beruntung juga karena saya mendapat sebuah penghargaan :).
Oke, seperti tadi yang sudah saya katakan. Sekarang sudah tidak ada penyesalan penyesalan itu lagi, saya sudah merubah semua penyesalan itu menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi hidup saya. Mungkin ini jalan terbaik yang Allah berikan pada saya, mungkin dengan meneruskannya saya sekolah dissini, saya dapat mengukir prestasi yang lebih dari sebelumnya. 
yah. semoga :)))

Komentar

Postingan Populer